Beberapa Alasan Harus Belajar Contoh Soal Passive Voice untuk Seseorang
Mungkin beberapa orang akan mempelajari passive voice langsung menggunakan contoh soal setelah proses mempelajari cara penggunaan atau rumusnya. Hal tersebut wajar dan memang harus dilakukan setelah belajar mempelajari bahasa Inggris, tidak hanya pada session passive voice saja tetapi semua materi agar tahu sampai mana kemampuannya. Berikut alasan lainnya.
1. Digunakan untuk Bekal Mengikuti Ujian TOEFL dan Sejenisnya
Ujian TOEFL adalah level tertinggi dalam penggunaan bahasa Inggris dimana kemampuan Anda akan dinilai menggunakan score. Penilaian itu nantinya akan berguna ketika melamar pekerjaan dengan syarat tersebut atau bahkan saat berencana merantau ke negara seberang. Nah penggunaan passive voice ini juga sering ada di soal-soal TOEFL.
Oleh sebab itu alasan pertama seseorang mempelajarinya contoh soal-soalnya karena memang akan digunakan untuk persiapan mengikuti ujian test TOEFL dan sejenisnya. Sebelum menjalaninya memang sangat baik jika berlatih terlebih dahulu melalui contoh-contoh soalnya termasuk passive voice agar lebih mahir ketika hari H melakukannya.
2. Memperdalam Lagi Penggunaan Rumus setelah Mempelajarinya
Alasan kedua adalah memperdalam lagi penggunaan rumus setelah mempelajari materi passive voice, hal tersebut tentunya dibutuhkan guna melatih sampai mana kemampuannya. Oleh sebab itulah digunakan contoh soal agar bisa menerapkan ilmunya, jika salah bisa diulang kembali begitu seterusnya.
Namun terkadang beberapa orang yang sudah mempelajarinya justru lupa masuk ke dalam sesi berlatih menggunakan contoh soal. Hal tersebut karena mereka merasa sudah cukup paham, tetapi ternyata belum tentu dengan praktik penerapannya pada soal, oleh sebab itulah memperdalam lagi penggunaan passive voice membutuhkan contoh-contoh soal tersebut.
Tidak hanya passive voice saja, dalam proses pembelajaran bahasa sangat diharapkan seseorang bisa menerapkannya melalui contoh soal. Hal tersebut sudah dikatakan berkali-kali agar memperlihatkan kemampuan pemahanannya pada materi.
Perbedaan Active Voice dan Passive voice
Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya, passive voice merupakan suatu kalimat yang memiliki makna berkebalikan dari kalimat asli (aktif), di mana subjek (yang bertugas melakukan aksi) pada kalimat aktif akan berubah menjadi dikenakan aksi dalam kalimat pasif. Begini contoh passive voice dalam kalimat.
Active Voice Passive Voice
The man ate the fish The fish was eaten by the man
I wash the dirty clothes The dirty clothes were washed by me
Fungsi Passive Voice
Lalu, apa fungsi passive voice? Pada beberapa keadaan, kalimat pasif sangat dibutuhkan. Berikut fungsi kalimat pasif.
Ketika ada tiga orang yang berdiskusi, namun ternyata hanya dua orang yang dapat hadir, maka orang kedua pun harus menceritakan perihal keadaan orang ketiga. Orang kedua ini lah yang akan menggunakan kalimat pasif, untuk menceritakan keadaan orang ketiga.
Pola kalimat yang ada pada buku dongeng, entah itu narrative text atau descriptive text sering memakai kalimat pasif pada beberapa keadaan. Hal ini dilakukan agar pembaca lebih mudah untuk memahami sebuah teks.
Selain berfungsi untuk menceritakan atau menerangkan sesuatu, kalimat pasif juga sangat berfungsi bagi reporter atau pun jurnalis dalam proses pemberitaan (mencari berita). Dengan kalimat pasif, wartawan akan mengetahui siapa yang menjadi subjek dan objek dalam sebuah berita dengan mudah.
Rumus Passive Voice
Passive voice ada pada beberapa tenses (bentuk kata kerja yang dibedakan berdasarkan waktu). Tenses kalimat terbagi menjadi empat bagian besar, yaitu present tense, past tense, future tense, dan past future tense.
Keempat kelompok besar ini terbagi menjadi beberapa cabang, tetapi tidak semuanya memiliki kalimat pasif dalam susunannya, hanya ada dua bentuk kalimat setiap satu kelompok besar tersebut. Berikut bentuk kalimat yang memiliki kalimat pasif di dalamnya beserta rumus passive voice.
1. Simple Present
Simple present atau yang lebih dikenal dengan present tense merupakan bentuk kata kerja untuk waktu sekarang. Rumus kalimat pasif dalam bentuk kata kerja ini yaitu:
S + to be (is/am/are) + V3
Contoh kalimat:
The cafeteria is cleaned.
Reni is taught by professor brown.
2. Present Continuous
Present continuous merupakan bentuk kata kerja yang sedang dikerjakan. Rumus kalimat pasif dalam bentuk kalimat ini adalah:
S + (is/am/are) + being + V3
Contohnya:
Classes are being conducted in Spanish.
3. Simple Past
Simple past tense adalah bentuk kata kerja yang telah dikerjakan pada waktu lampau, dan telah selesai dikerjakan pada waktu sekarang. Rumus untuk passive voice pada bentuk kalimat ini adalah:
S + was/were + V3
Contohnya:
The clothes were bought by my mother.
We were always driven to the mall by my friends.
4. Past Continuous
Past continuous tense merupakan bentuk kata kerja yang sedang berlangsung di waktu lampau. Tense ini menyatakan pekerjaan yang secara jelas dilakukan pada waktu lampau, meskipun terkadang tidak menyebutkan waktu. Rumus kalimat pasif dari bentuk kalimat ini adalah:
S + was/were + being + V3
Contohnya:
The paperline was being read by my sister.
5. Present Perfect Continuous
Present perfect tense merupakan bentuk kata kerja yang digunakan untuk menyatakan suatu perbuatan atau peristiwa yang terjadi pada waktu lampau, dan masih ada hubungannya dengan waktu sekarang.
Biasanya bentuk kata kerja ini digunakan untuk menyatakan suatu perbuatan yang telah selesai dikerjakan dalam waktu yang singkat. Rumus untuk passive voice pada bentuk kalimat ini adalah:
S + have/has + been + V3
Passive voice example:
The language institute has been opened to relocate students off the main campus.
6. Past Perfect Continuous
Past perfect merupakan bentuk kata kerja yang digunakan untuk menyatakan suatu perbuatan yang telah sempurna selesai dikerjakan sebelum kejadian lain di masa lampau. Rumus kalimat pasif pada bentuk kata kerja ini yaitu:
S + had + been + V3
Contohnya:
Lula had been hurt many times before that day.
Sumber Referensi :